Syukuri Keragaman sebagai Anugerah TuhanReporter : IA. Sadnyari
Menjaga keutuhan bangsa adalah idaman setiap orang yang berjiwa kebangsaan. Tidak peduli berasal dari suku, golongan dan agama apapun. Yang terpenting bagaimana bersama-sama dapat menciptakan kehidupan yang rukun sehingga persatuan tercapai. Memang perbedaan yang ada pada setiap daerah di wilayah
Pulau Bali meski dengan keanekaragaman yang ada mampu menjaga kerukunan hidup sehingga yang terlihat dan dirasakan adalah kehidupan masyarakat yang rukun dan tentram. Setiap orang yang datang akan merasakan aura cinta dan spiritual yang sangat lekat membalut Pulau Bali. Dengan kelebihan yang dimiliki, tentunya banyak godaan yang datang dan menguji ketahanan
“Semoga kita semua menuju pada kesadaran diri. Di zaman sekarang ini yang rentan terhadap berbagai permasalahan, umat agar mawas diri. Dengan mawas diri maka tidak ada perpecahan antar umat beragama,” ungkap Ida Pedanda Gede Mas Jelantik dari Griya Buda Keling, Karangasem.
Mawas diri dimulai dari diri sendiri, bercermin apakah diri ini sudah lebih bagus sehingga berani menjelek-jelekan orang lain. Sebuah kesadaran diri akan kekurangan yang dimiliki adalah poin penting untuk selalu bisa mengontrol emosi dan melakukan perbaikan sikap. Hal ini tidak beda jauh dengan pengendalian diri terhadap keserakahan yang sering menggoda dalam hidup ini. Baik harta maupun kekuasaan.
Merasa bagian dari umat setiap orang hendaknya mengabdikan diri serta rela berkorban demi kepentingan bersama. Tahu memilah mana kepentingan yang harus diutamakan dan mana yang bisa diundur. Dengan demikian semua bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tingkat kepentingannya.
Seperti kurangnya jumlah sulinggih dibandingkan dengan jumlah umat yang dilayani sangat terasa terutama di luar
“Kesadaran umat di luar
